Kamis, 05 April 2018

Manfaat dan Khasiat Bunga Rosella

infokeluargaindonesia.com

DESKRIPSI TANAMAN BUNGA ROSELLA
          Rosela merupakan herba tahunan yang bisa mencapai ketinggian 0,5-3 meter, Batangnya bulat tegak, berkayu, dan berwarna merah. Daunnya tunggal, benbentuk bulat telur, pertulangan menjari, ujung tumpul, tepi bergerigi, dan pangkal berlekuk. Panjang daun 6—15 cm dan lebarnva 5—8 cm. Tangkai daun bulat berwarna hijau, dengan panjang 4—7 cm.
           Bunga rosela yang keluar dari ketiak daun merupakan bunga tunggal, artinya pada seliap tangkai hanya lerdapat satu bungar Bunga ini mempunyai 8— 11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1 cm, pangkalnya saling berlekatan, dan berwarna merah. Kelopak bunga ini sering dianggap sebagai bunga oleh masyarakat. Bagian inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman.
          Mahkota bunga berbentuk corong, Terdiri dari 5 helaian, panjangnya 3-5 cm. Tangkai sari yang merupakan tempat melekatnya kumpulan benang sari berukuran pendek dan tebal, panjangnya sekitar 5 mm dan lebar sekitar 5 mm. Putiknya berbentuk tabung, berwarna kuning atau merah.
           Buahnya berbentuk kotak kerucut, berambut, terbagi menjadi 5 ruang, berwarna merah. Bentuk biji menyerupai ginjal, berbulu, dengan panjang 5 mm dan lebar 4 mm. Saat masih muda, biji berwarna putih dan setelah tua berubah menjadi abu-abu.
KANDUNGAN KIMIA BUNGA ROSELLA
          Kandungan kimia tanaman ini adalah (+)-alohidroksi asam sitrat lakton, asam malat dan asam tartrat. Antosian yang menyebabkan warna merah pada tanaman ini mengandung delfinidin-3- siloglukosida, delfinidin-3-glukosida, sianidin-3-siloglukosida, sedangkan flavonoidnya mengandung gosipetin dan mucilago (rhamnogalakturonan, arabinogalaktan, arabinan).
          Sterol minyak biji rosela terdiri atas 61,3% β-sitosterol, 16,5% kampasterol, 5,1% kolesterol, dan 3,2% ergosterol.7
Karkade (bunga kering tanpa ovari) mengandung 13% campuran asam sitrat dan asam malat, dua antosianin; gosipetin (hidroksiflavon) dan hibiskin, asam askorbat 0,004-0,005%. Mahkota bunga mengandung glikosida-flavon hibiskritin, yang mengandung aglikon hibisketin. Bunga rosela juga mengandung fitosterol. Bunga kering mengandung 15,3% asam hibiskat. Akar rosela mengandung saponin dan asam tartrat.
FARMAKOLOGI BUNGA ROSELLA
Sebagai Terapi Hipertensi
         Pemberian ekstrak kelopak rosela yang mengandung 9,6 miligram anthocyanin setiap hari selama 4 minggu, mampu menurunkan tekanan darah yang hampir sama dengan pemberian captopril 50 mg/hari. Rosela terstandar tersebut dibuat dari 10 gram kelopak kering dan 0,52 liter air (Herrera-Arellano, 2004). Terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11,2 % dan tekanan diastolik sebesar 10,7% setelah diberi terapi teh rosela selama 12 hari pada 31 penderita hipertensi sedang (Haji Faraji, 1999).
Asam Urat dan Kesehatan Ginjal
          Tingginya kadar asam urat, kalsium dan natrium dalam darah secara mekanisme normal tubuh akan dikurangi dengan membuang kelebihan unsur tersebut melalui ginjal. Jika kondisi demikian dibiarkan berlangsung lama akan memberatkan kerja ginjal sebagai penyaring darah dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu kesakitan pada ginjal. Dengan mengonsumsi rosela, ditemukan penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium, natrium, dan fosfat dalam urin pada 36 pria yang mengonsumsi jus rosela sebanyak 16-24 g/dl/hari (Kirdpon, 1994).
Khasiat Lebih jauh
          Rosela diketahui memiliki kandungan senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan sebanyak 23,10 mg dalam setiap gram bobot kering kelopak rosela. Sejumlah antioksidan yang dikandung rosela tersebut memiliki aktivitas 4 kali lebih tinggi dibanding bubuk kumis kucing. Penelitian yang dilakukan oleh Ir Didah Nur Faridah MSi, periset Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, menunjukkan bahwa kandungan antioksidan yang dimiliki oleh kelopak rosela terdiri atas senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin yang mampu memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit degeneratif (akibat proses penuaan) seperti jantung koroner, kanker, diabetes melitus, dan katarak.
           Peneliti Faculty of Agriculture, Kagoshima University, De-Xing Hou menemukan adanya kandungan delphinidin 3-sambubioside dan cyanidin 3-sambubioside, antosianin pada rosela yang ampuh mengatasi kanker darah alias leukeimia. Cara kerjanya adalah dengan menghambat terjadinya kehilangan membran mitokondrial dan pelepasan sitokrom dari mitokondria ke sitosol. Jika molekul mengandung elektron seperti guanin DNA terserang, kesalahan replikasi DNA mudah terjadi. Kerusakan DNA memicu oksidasi LDL, kolesterol, dan lipid yang berujung pada penyakit ganas seperti kanker dan jantung koroner. Namun, antioksidan yang dikandung rosela meredam aksi radikal bebas yang menyerang molekul tubuh yang mengandung elektron. Secara singkat, adanya mekanisme tersebut menjelaskan bagaimana antioksidan yang terdapat dalam kelopak rosela menghambat pertumbuhan sel kanker dan kejadian penyakit jantung koroner.
          Selain hal-hal yang dikemukakan di atas, rosela juga terbukti dapat menurunkan kadar trigliserida dan LDL-kolesterol dalam darah. Penelitian terhadap efek kerabat bunga sepatu itu terhadap kegemukan juga dilakukan oleh Sayago-Ayerdi SG dari Department of Nutrition, Universidad Complutense de Madrid, Spanyol. Menurut Sayago rosela mengandung 33,9% serat larut yang membantu meluruhkan lemak. Kendati demikian,kadar keasaman (pH) seduhan rosela mencapai 3,14 sehingga perlu diwaspadai reaksi lambung untuk pengidap maag, karena kemungkinan memiliki efek merugikan.
KEAMANAN BUNGA ROSELLA
          Nilai LD50 ekstrak mahkota bunga rosela pada tikus di atas 5000 mg/kgBB. Satu laporan menyebutkan bahwa pemberian pada dosis berlebihan pada periode yang relatif lama menyebabkan efek buruk pada testis tikus.9 Nilai LD50 yang sama juga diperoleh untuk ekstrak air dan ekstrak etanol biji rosela.19,20 Pada uji toksisitas subkronis ditemukan bahwa nilai SGOT, SGPT, alkaline fosfatase, bilirubin dan albumin berada dalam rentang nilai normal. Urea dan kreatinin sebagai indikator fungsi ginjal juga dalam nilai normal.
DOSIS BUNGA ROSELLA
          James Duke (2002) menyebutkan, dosis penggunaan kelopak kering bunga rosela adalah 0,5-1 g. Jumlah ekstrak yang disebutkan di atas telah disesuaikan dengan dosis ekstrak kelopak rosela sebagalmana apa yang diungkapkan James Duke. Dosis tersebut diperoleh dengan cara mengkalikan randemen yang diperoleh dari proses ekstraksl dengan dosis kelopak kering rosela.
Share:

Manfaat dan Khasiat Rimpang Kunyit


hallosehat.com

DESKRIPSI TANAMAN KUNYIT
          Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan ketinggian 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur ( lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12.5 cm dan pertulangan menyirip dengan  warna hijau pucat. Berbunga majemuk, berambut, dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1.5 cm, serta berwrna putih/ kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing serta tepi daun rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan dan daging buah merah jingga kekuning-kuningan (Johani, 2002).

KANDUNGAN KIMIA KUNYIT
          Kurkumin  (terdiri dari kurkumin, 10% desmetoksikumin, dan 1-5% bisdesmetoksikurkumin ), minyak asitri ( turmeron, keton sesquiterpen, 60% tumeon, 25% zingiberen, sabinen, felandren, sineil, dan borneon ), 1-3% lemak, 3% Karbohidrat,  30% Protein, 8% Pati, 45-55% Vitamin C, serta garam-garam mineral ( zat besi, fosfor, kalsium).

FARMAKOLOGI KUNYIT
          Bagian yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah rimpang; untuk, antikoagulan, antiedemik, menurunkan tekanan darah, obat malaria, obat cacing, obat sakit perut, memperbanyak ASI, stimulan, mengobati keseleo, memar dan rematik. Kurkuminoid pada kunyit berkhasiat sebagai antihepatotoksik (Kiso et al., 1983) enthelmintik, antiedemik, analgesic. Selain itu kurkumin juga dapat berfungsi sebagai antiinflamasi dan antioksidan (Masuda et al., 1993). Menurut Supriadi, kurkumin juga berkhasiat mematikan kuman dan menghilangkan rasa kembung karena dinding empedu dirangsang lebih giat untuk mengeluarkan cairan pemecah lemak. Minyak atsiri pada kunyit dapat bermanfaat untuk mengurangi gerakan usus yang kuat sehingga mampu mengobati diare. Selain itu, juga bisa digunakan untuk meredakan batuk dan antikejang.

KEAMANAN KUNYIT
          Menurut T Sumiati studi keamanan (uji toksisitas) terhadap rimpang kunyit menunjukkan, ekstrak kunyit aman digunakan dalam dosis terapi. Rimpang kunyit yang diberikan secara oral tidak memberikan efek teratogenik (dampak pada embrio/janin) pada tikus. Keamanan ekstrak kunyit selama kehamilan belum terbukti. Untuk itu, penggunaannya harus hati-hati.

DOSIS KUNYIT
          Kunyit dosis pedoman biasanya menyarankan mengambil antara 400 – 1800 mg per hari curcumin standar bubuk atau kapsul. Dosis ini umumnya dibagi menjadi 2 – 3 administrasi per hari, tergantung pada alasan untuk menggunakan kunyit ini.

Share:

Rabu, 21 Februari 2018

Manfaat dan Khasiat Bawang Putih

hidoctor.ir

DESKRIPSI TANAMAN BAWANG PUTIH
            Bentuk berupa umbi lapis, warna putih / warna keunguan, bau khas rasa agak pahit. Berupa herba perennial, jika di hancurkan akan mengeluarkan bau khas menyengat, ukuran umbi bervariasi tergantung dari jenisnya. Daun tinggi bisa mencapai 40cm bentuk agak melingkar pada bagian tengah dan pipih pada bagian atas. Memiliki batang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Bunga majemuk payu ng warna putih, muncul di setiap anak umbi, memiliki 1 – 3 daun pelindung, seperti selaput. Akar bawang putih terdiri dari serabut serabut putih yang berjumlah banyak.
            Simplisia berupa umbi majemuk bentuk hampir bulat, terdiri dari 8 - 20 siung, di selimuti selaput tipis, tiap siung di selubungi 2 selaput, terdapat pangkal siung yang mengeras, bagian luar agak putih bagian dalam melekat pada bagian padat. Warna putih kekuningan, bau khas aromatik tajam, rasa agak pedas lama kelamaan menimbulkan rasa agak tebal di bibir.

KANDUNGAN KIMIA BAWANG PUTIH
            Kandungsn kimia dari allium sativum L. Yang memiliki aktifitas biologi dan bermanfaat dalam pengobatan adalah senyawa organo-sulfur. Kandungan senyawa organo-sulfur ini antara lain.
            Senyawa S-alk(en)-il-L-sistein sulfoksida (ACSOs), contohnya aliin dan y-glutamilsistein, senyawa yang paling banyak terdapat dalam bawang putih. Aliin suato asam amino yang mengandung sulfur, bertanggungjawang pada bau dan cita rasa bawang. Aliin dan senyawa sulfoksida yang lain, kecuali sikloaliin, segera berubah menjadi senyawa tiosulfinat, seperti alisin, dengan bantuan enzim allinase ketika bawang putih segar dicincang, dipotong, maupun dikunyah secara langsung.
            Senyawa sulfur yang volatil seperti alisin. Alisin merupakan senyawa yang kurang stabil, adanya pengaruh air panas, oksigen, udara, dan lingkungan basa, mudah sekali terdekomposisi menjadi senyawa sulfur yang lain seperti dialil sulfide.
            Senyawa sulfur yang larut dalam lemak seperti dialil sulfida (DAS), dialil dilsufida (DADS).
            Senyawa sulfur larut air yangnon folatil seperti S-alil stein (SAC), yang terbentuk dari reaksi enzimatik y-glutamilsistein ketika bawang putih di ekstraksi dengan air. SAC banyak terdapat dalam berbagai macam sediaan bawang putih, merupakan senyawa yang memiliki aktivitas biologis, sehingga adanya SAC dalam sediaan bawang putih sering dijadikan standar bawang sediaan bawang putih tersebut layak atau tidak untuk dikonsumsi.
            Senyawa belerang antara lain : aliin, allsin, ajoene, saponin allisin, alilpropil disulfida, dialil trisulfida, s-alilsistein, vinildithine, S-alilmerkaptosistein, enzim-enzin antara lain : alinase, peroksidase, mirosinase, asam amino dan glikosidana (arginin), selenium, germanium, tellurium dan beberapa mineral lainnya.

FARMAKOLOGI BAWANG PUTIH
            Bawang putih memiliki aktivitas anti mikroba. Salah satunya terhadap Helicobacter pylori. Senyawa organosulfur bertanggung jawab atas aktivitas anti-H. Pylori dengan KHM 6-12 µg/ml.
            Pengujian sediaan bawang putih pada 20 pasien terinfeksi H.pylori yang menderita dispepsia dengan dosis maserat minyak bawang putih 275 mg sehari 3x dibandingkan dengan omeparazon 20 mg sehari 2 x. Pada kedua kelompok mengalami perbaikan nyata dengan perameter jumlah mikroba dan tingkat keparahan gastritis.
            Pada pengujian lain pemberian bawang putih segar dibandingkan dengan bismuth subsalisilat memperlihatkan bahwa pemberian bawnag putih meningkatkan kapasitas antioksidan, namun sebagian penderita mengeluhkan bau badan.
            Peningkatan pencernaan, penggunaan bawang putih secara oral dapat memperbaiki nafsu makan dan meningkatkan serkesi perut dan motilitas dan usu melalui perangsangan langsung dan reaksi reflek.

KEAMANAN BAWANG PUTIH
            Umbi bawang putih di kontraindikasikan pada pasien sensitif terhadap bawang putih, dan alergi terhadap obat. Jika merujuk pada penggunaannya sebagai bumbu masak, maka bawang putih relatif aman. Namun perlu diperhatikan kemungkinan terjadi perdarahan pasca operasi akibat konsumsi berlebih bawang putih. Bawang putih tidak menimbulkan efek mutagenik secara in vitro.
            LD50 3034 mg/kg BB pada kelinci, per oral. Alli  sativi bulbus (bawang putih) tidak mutagenik secara in vitro. Dapat menyebabkan ulkus pada gaster.

DOSIS BAWANG PUTIH
            Segar 2-5 g , serbuk bawang putih 0,4 –1, ,2 g, minyak bawang putih 2-5 mg, ekstrak kering 300 – 1000mg. Sediaan lain setara dengan 4-15mg aliin atau 2-5mg alisin. Penggunaan bawang putih di amjurkan bersamaan dengan makanan lain, untuk mencagah rasa enak pada saluran pencernaan.
            Untuk diare, bahan yang digunakan 2 buah bawang putih. Cara membuat yaitu bawang dipanggang sampai kulitnya menjadi hitam. Kemudian bawang tersebut direbus dengan air secukupnya untuk membuat air ramuan. Cara menggunakannya yaitu air ramuan yang sudah dibuat setelah dingin/ hangat-hangat kuku dapat langsung diminum.

BACA JUGA!!! SERBA-SERBI RESTORAN UNIK DI DUNIA
Share:

Manfaat dan Khasiat Akar Kelembak

biolib.cz

DEKRIPSI TANAMAN AKAR KELEMBAK
1. Habitus : Semak, tahunan, tinggi 25-80 cm 
2. Batang  : Pendek, terdapat didalam tanah, beralur melintang, masif, coklat
3. Daun     : Tunggal, bulat telur, panggal bentuk jantung dan berbulu, ujung runcing,
                      tepi rata, bertangkai 10-40 cm, pangkal tangkai daun memeluk batang, panjang
                      10-35 cm, lebar 8-30 cm, hijau
4. Bunga   : Majemuk, berkelamin dua atau satu, bergabung menjadi malai yang bercabang,
                     mahkota 6 helai tersusun dalam lingkaran, benang sari 9, bakal buah bentuk segi
                     tiga, tangkai putik melengkung, kepala putik tebal, putih kehijauan.
5. Buah     : Padi, bersayap tiga, bulat telur, merah
6. Biji        : Tunggang, lunak, bulat, coklat muda
7. Akar      : Tunggang bulat, kuning muda

KANDUNGAN KIMIA AKAR KELEMBAK
          Akar kelembak mengandung sebagian besar turunan hidroksiantrasena ( 3-12 %) yang terdidri dari mono dan diglikosida rein (60-80%), tannin(5-10%), flavoniod (2-3%), krisofanol, aloe emodin, fiscion. Emodin rhein, senosida A-F, rheinosida A-D, heterodiantron, glukogalin, epikatein, katein, asam oksalat, asam galat

FARMAKOLOGI AKAR KELEMBAK
          Kandungan antrakuinon meningkatkan motilitas saluran cerna, dan absorpsi cairan ke dalam feses, serta tanin yang mempunyai efek menghambat diare dan mukosa usus.
          Efek pencahar disebabkan karena antakuinon dapat meningkatkan aktivitas usus. Senyawa senosida dan rheinosida dihidrolisis oleh bakteri usus menjadi senyawa antron yang berkerja sebagai stimulan dan iritan pada saluran pencernaan. Beberapa senyawa mempunyai efek astringen, antara lain katekin, epikatekin, glukogalin, asam galat.
          Digunakan sebagai pencahar (laksatif) dalam waktu pendek / singkat (tidak lebih dari 2 miggu) pada kondisis konstipasi, dan sebagai astringen, penggunaan terutama pada penderita hemorroid, serta mengurangi ganguan ulser (pada uji klinis yang dilakukan di China).

KEAMANAN AKAR KELEMBAK
          Tidak diberikan pada anak dibawah 10 tahun, penderita radang rongga perut, usus, konstipasi kronik, tidak digunakan pada ibu hamil karena kerjanya terhadap usus besar, dan ibu menyusui karena munculnya metabolit rhein pada air susu, serta tidak digunakan secara terus menerus, tidak lebih dari 2 minggu. Menyebabkan absorpsi Fe, sehingga tidak dianjurkan diberikan pada anak-anak dan penderita  anemia.

DOSIS AKAR KELEMBAK
          Dosis untuk pencahar adalah sekitar 1-2 gram bubuk rimpang, diambil sebagai teh. Obat untuk sakit perut 0,1- 0,2 gram (sering dicampur ramuan lainnya untuk meningkatkan rasa). 
Share:

Manfaat dan Khasiat Jahe

sumber.com

DESKRIPSI TANAMAN JAHE
          Tanaman berupa semak dengan tinggi lebih kurang 1,5 m, berbatang tegak. Daun berbentuk lanset, panjang mencapai 30 cm, memiliki pelepah yang memeluk batang dan lidah di antara batas pelepah dan helaian daun. Bunga zygomorph berkelamin 2. Kelopak berbentuk tabung, dengan ujung bertaju, kerap kali terbelah serupa pelepah. Rimpang agak pipih, bau harum, rasa agak pedas, bagian ujung bercabang, cabang pendek pipih, bentuk bulat telur terbalik, pada setiap ujung cabang terdapat parut melekuk ke dalam. Potongan bagian luar berwarna cokelat kekuningan, beralur memanjang, kadang ada serat bebas.


KANDUNGAN KIMIA JAHE
          Minyak atsiri 0,25-3,3%, kandungan monoterpen utama adalah sitral a dan sitral , serta seskuiterpen (30-70%), utamanya adalah β-seskuifelandren, β-bisabolen, ar-kurkumen, dan α-zingiberen; rasa pedas terutama berasal dari gingerol, shosagol, dan turunan keton fenolat.


FARMAKOLOGI JAHE
          Pemberian serbuk jahe 940 mg lebih efektif dari dimenhidrinat 100 mg untuk mencegah gejala motion sickness pada saluan pencernaan. Diduga, jahe mempunyai efek langsung pada saluran pencernaan melalui sifat aromatik, karminatif dan adsorben dengan meningkatkan motilitas gaster dan adsorpsi toksin dan asam. Uji klinik menunjukkan bahwa pemberian jahe lebih baik dari plasebo untuk menurunkan kejadian muntah dan keringat dingin 4 jam setelah pemberian pada mabuk laut. Penelitian lain membandingkan obat anti muntah OTC untuk mencegah mabuk laut pada 1489 subjek dan mendapatkan bahwa jahe sama efektif dengan obat anti muntah lain. Studi klinik dengan pemberian 4 kali 250 mg jahe efektif mengobati hipermenis gravidarum. Penelitian lain menilai mual dan muntah pada 60 pasien  pascabedah yang diberi jahe memperlihatkan hasil efektif secara bermakna disbanding dengan plasebo. Efek jahe juga dilaporkan sama baiknya dengan metoklopramid. Sifat antiemetik ini diakibatkan adanya kerja sinergis dari zingeron dan shoganol. Studi klinik menunjukkan bahwa serbuk jahe dengan dosis 90 mg lebih efektif diandingkan dimenhidrinat (100 mg) untuk menekan gejala kinetosis (mabuk perjalanan).
          Efek antiemetic ditimbulkan oleh komponen diterpentenoid yaitu gingerol, shogaol, galanolakton. Percobaan in vitro menunjukkan antiserotoninergik dan antagonis reseptor 5-HT3 yang berperan pada nausea dan vomitus pascabedah. Ekstrak jahe in vitro menghambat pertumbuhan Heliobacter pylori.


KEAMANAN JAHE
          Ekstrak etanolik kering secara per oral 2,5 g/kg bb dapat ditoleransi oleh mencit, tidak ditemukan kematian atau efek samping, kecuali diare ringan pada 20% hewan coba. Pada dosis 3,0 dan 3,5 g/kg menyebabkan kematian masing-masing 20 dan 30%.
Nilai LD50 oral dari minyak jahe pada kelinci lebih dari 5 g/kg bb, sedangkan LD50 untuk 6-gingerol dan 6- shogaol adalah 250-680 mg/bb.
           Pada uji tersamar ganda pemberian 250 mg jahe 4 kali sehari efektif menghilangkan mual pada masa kehamilan. Pemberian pada wanita hamil tidak menunjukkan efek teratogenik, sedangkan pemberian 6 g serbuk jahe kering dilaporkan menunjukkan peningkatan eksfoliasi sel epitel permukaan lambung yang dapat berakibat ulkus, oleh karena itu direkomendasikan penggunaan pada perut kosong tidak lebih dari 6 g. Menimbulkan sedikit nyeri abdomen, rasa tidak enak di ulu hati atau heart burn dapat terjadi serta dermatitis.
          Pemberian bersama obat antikoagulansia, antiplatelet, heparin, trombolitik, secara teori dapat meningkatkan risiko pendarahan. Hasil uji klinik pada dosis 10 mg menunjukkan efek bermakna. Pasien dengan obat antikoagulansia dan gangguan perdarahan agar menghindari penggunaan dalam dosis besar.


DOSIS JAHE
           Dosis 0,5-2 g serbuk jahe sehari dalam dosis tunggal atau terbagi. Dosis maksimum dalam sehari : 4-5 g rimpang segar ata 2-3 g serbuk rimpang kering sehari. Untuk motion sickness dewasa dan anak lebih dari 6 tahun : 0.5 g rimpang sehari diberikan 2-4 kali, dan untuk dyspepsia : ekstrak atau serbuk 2-4 g sehari.
Share:

Manfaat dan Khasiat Mimba

aryanto.id

DESKRIPSI TANAMAN MIMBA
          Tanaman berupa pohon tinggi 40 m . Batang tegak bulat dengan warna coklat, berkayu, permukaannya kasar dan percabangannya simpodial. Daun tunggal pinnatus berwarna hijau. Bunga berupa bunga majemuk berbau harum berwarna putih. Buah berwarna hijau dan berubah menjadi hijau kekuningan atau kuning jika masak, berbentuk bulat atau  bulat  panjang. Bagian yang digunakan adalah kulit batang mimba.

KANDUNGAN KIMIA MIMBA
          Kulit batang dan kulit akar mimba mengandung nimbin, nimbinin, nimbidin, nimbosterol, nimbosterin, sugiol, nimbiol. Pada bagian kayu terdapat nimaton dan flavonoid dalam jumlah sedikit.

FARMAKOLOGI MIMBA
           Pemberian ekstrak kulit batang mimba (100-800 mg/kg secara oral, 100-240 mg/kg intraperitonial) dapat menghambat secara nyata pembentukan ulkus-lambung yang diinduksi dengan indometasin. 
           Pemberian kstrak 800 mg/kg secara oral dapat memberikan efek proteksi tukak lambung.Peningkatan dosis menyebabkan penurunan sekresi asam lambung, melalui pengahambatan H+ / K+  - AT ASE
         Mekanisme anti tukak lambung dari ekstrak kulit batang mimba di duga melalui mekanisme penghambatan deplesi mukosa lambung, pencegahan kerusakan mukosa oksidatif yang disebabkan oleh penurunan kadar glutation, dan peroksida lipid yang merupakan penyebab utama terjadinya lesi lambung. 
          Senyawa glikosida fenol merupakan salah satu senyawa yang terkandung dalam ekstrak kulit batang mimba dan memiliki aktivitas penghambat sekresi asam lambung, serta tukak lambung yang diinduksi stress. Senyawa flavonoid memiliki efek gastroprotektif 

KEAMANAN MIMBA
          Pemberian ekstrak mimba tidak dianjurkan digunakan pada ibu hamil dan menyusui,karena bersifat abortifasien dan anti implantasi.

DOSIS MIMBA
           Pemberian ekstrak secara oral dengan dosis 30 mg selama 10 hari dapat menghambat sekresi asam lambung sekitar 77%.
          Pemberian ekstrak pada dosis 30-60 mg selama 10 minggu memperlihatkan efek penyembuhan yang sempurna. Satu pasien mengalami penyembuhan sempurna setelah minum 30 mg ekstrak sehari 2 kali selama 6 minggu.
Share:

Manfaat dan Khasiat Akar Manis

aliexpress.com

DESKRIPSI TANAMAN AKAR MANIS
           Akar manis merupakan tanaman dengan batang tumbuh mendatar, warna cokelat kemerahan-merahan (bagian luar) dari dan kuning (bagian dalam). Daun berbentuk bulat telur, berpasangan dan mengandung kelenjar minyak, hampir tidak bertangkai. Bunga berwarna lembayung, kelopak bunga berbentuk pipa mempunyai lima gigi dan mahkota bunga. Bunga berupa polong.
             Simplisia berbentuk potongan atau silindris, berserat memanjang, rasa manis dan bau yang spesifik. Simplisia yang sudah dikupas mempunyai kualitas lebih baik daripada yang tidak dikupas.

KANDUNGAN KIMIA AKAR MANIS
            Komposisi kimia akar manis adalah glycyrrhizin, glycyrrhetinic acid,  flavonoid, asparadine , iso-flavonoid dan chalcones (Murai,1998).
            Glikosida triterpen (saponin, 2-15%), terutama asam glisirhizinat, glisirisin (2-6%) , dalam bentuk garam kalium dan kalsium. Komponen lainnya adalah senyawa flavonoid (1-2%) seperti liquiritin dan glabrol , glabren ,glabriden , isoliquiritin , kumarin , polisakarida dan minyak atsiri (0,05%). Eurokean Pharmakopea merekomendasikan akar manis mengandung tidak kurang dari 4% glisirrisin.

FARMAKOLOGI AKAR MANIS
            Glycyrrhizin zat aktif yang terdapat dalam akar manif spesifik mengurangi penurunan prostlaglandin E (PGE). Kadar PGE yang rendah berhubungan dengan keadaan perut seperti kolik, inflamasi perut dan ulkus. Dengan mengurangi penurunan prostlaglandin E tubuh maka glycyrrhizin menyediakan lebih banyak PGE maka akan meningkatkan produksi mukus dan mengurangi produksi asam lambung. Sehingga efek ini membantu melindungi jaringan lambung, sehingga nyata bahwa akar manis dapat digunakan untuk perawatan ulkus (Tanaka et al,2001).
           Akar manis juga telah digunakan sebagai Demulcent  dan emolien selama 2000 tahun untuk membantu menghilangkan ulkus yang ada dalam lapisan mukosa. Glycyrrhizin (sebagai carbenexolone sodium) mempercepatn hilangnya ulkus lambung (Thorne Reseach Inc, 2005) .

KEAMANAN AKAR MANIS
           Nilai LD50 dari ekstrak kering akar manis mengandung 48-58% asam ghsirhizinat secara oral, intrapertional dan subkutan pada tikus berturut-turut sebesar: 14,2-18,0; 1,42-1,70; dan 4,0-4,4 g/kg bb, sedangkan LD50 untuk mencit secara oral adalah 560 mg/kg bb. Pemberian ekstrak tersebut dengan dosis 0,31-0,63 g/kg sehari selama 3 bulan tidak menimbulkan efek toksisk, sedangkan pada dosis 2,5 g/kg sehari pada periode yang sama menimbulkan penurunan berat badan, jumlah darah dan berat tikus.
           Pemberian garam amonium dari asam glisirhizinat pada tikus dengan dosis 1,2-2,6 g/kg sehari selama 4-6 bulan menyebabkan hipertensi , meningkatkan berat ginjal dan hati, serta menurunkan berat badan.
           Efek teratogenik dari akar manis sampai saat ini masih kontroversial. Pada uji Ames ekstrak air akar manis dan berbagai fraksinya tidak memperlihatkan efek mutagenik.
         Penggunaan jangka panjang menyebabkan efek mineralokortikoid dalam bentuk ketidakseimbangan elektrolit (retensi natrium dan kehilangan kalium) yang diikuti dengan hipertensi, sakit kepala, oedem dan kelelahan otot.

DOSIS AKAR MANIS
          Dewasa : 5-15 g akar manis dalam dosis terbagi, setara dengan 200-600 mg asam glisirhizat. Bentuk sediaan cair dosis setara dengan simplisia, atau 5-15 ml ekstrak cair standart (mengandung 4% asam glisirhizat dan 52-65% alkohol).
Share:

Manfaat dan Khasiat Daun Teh

masaiya.biz

DESKRIPSI TANAMAN DAUN TEH
          Batang tegak, berkayu, bercabang-cabang, ujung ranting dan daun muda berambut halus. Daun tunggal panjang 6-18 cm, lebar 2-6 cm, bertangkai pendek, letak berseling, helai daun kaku, berbentuk elips memanjang dengan ujung dan pangkal agak runcing , tepi bergigi halus, tulang menyirip. Dalam keadaan liar tinggi tanaman dapat mencapai 5-10 meter, tetapi apabila dibudidayakan tinggi hanya 1 meter, karena setiap kali daun pucuk selalu dipetik. Bunga berwarna putih dengan kepala sari kuning, keluar pada ketiak daun. Buah merupakan buah kotak, berdinding tebal, waktu muda berwarna hijau, setelah tua kehitaman. Tanaman berasal dari Asia Tenggara, dan tumbuh di India, Sri Lanka, Indonesia, China, dan Jepang, juga di Afrika dan Amerika Selatan. Panen dapat dilakukan ketika tanaman berumur 3 tahun dan dapat dilanjutkan sampai 25-50 tahun.
          Simplisia daun berbau sedikit aromatik dan agak pahit. Berdasarkan proses pembuatan ada 2 jenis teh yang dikenal yaitu teh hijau dan teh hitam. Teh hijau dibuat tanpa proses enzimatis, sehingga warna daun teh yang asli dapat dipertahankan. Sedangkan teh hitam melelui proses enzimatis yang berbeda . Teh oolong dibuat dengan fermentasi sebagian.

KANDUNGAN KIMIA DAUN TEH
          Katekin (dalam bentuk epikatekin, epikatekin galat, epigalokatekin, dan epigalokatekin galat) mempunyai sifat sebagai anti oksidan. Dalam simplisia segar kadar katekin dapat mencapai 30% jumlah kering. Jumlah katekin dalam teh hitam lebih sedikit daripada teh hijau akibat terjadinyan dalam proksidasi sebagian katekin dalam proses pembuatan sediaan. Daun teh juga mengandung kafein, teofilin, teobromin, dan minyak atsiri yang mengandung gerenion, linalod, bensin alkohol, 2-feniletanol. Teh hitam mengandung kafein 2,5-4,5%, teofilin 0,02-,04%, dan teobromin sekitar 0,05%.
           Teh juga mengandung tanin, tanin mengandung zat epigallocatechin galat yang mampu mencegah kanker lambung dan kerongkongan.

FARMAKOLOGI DAUN TEH
          Sebagai stimulan, diuretik yang disebabkan kandungan kofein astringen dan antioksidan karena kandungan polifenol, juga sebagai antidiare. Untuk tujuan pengobatan lebih banyak digunakan teh hijau. Harus diperhatikan bahwa kafein merangsang susunan saraf pusat dan aktivitas jantung.
          Anggota familia Theaceae ini bersifat dingin agak sepet. Khasiat daun teh untuk sakit kepala, diare, penyubur dan penghitam rambut.
          Pada daun teh paling banyak akan kandungan tanin, kandungan tanin dapat digunakan sebagai terapi pada gangguan diare karena dapat mengikat/mengendapkan protein sehingga dapat membuat massa feses menjadi agak keras.

KEAMANAN DAUN TEH
          Jangan minum teh hitam lebih dari 3 cangkir sehari. Jumlah tersebut mencakup sekitar 200 mg kafein. Mengkonsumsi lebih dari jumlah ini selama kehamilan mungkin tidak aman dan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran, peningkatan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), dan efek negatif lainnya, termasuk gejala penarikan kafein pada bayi baru lahir dan bayi berat lahir rendah.
          Jika menyusui, minum lebih dari 3 cangkir sehari teh hitam mungkin tidak aman dan dapat menyebabkan bayi menjadi lebih mudah marah dan buang air besar berlebihan.

DOSIS DAUN TEH
          Teh mempunyai sifat toksik, tetapi apabila digunkan terlalu berlebih menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan dan aktivitas jantung. Minum teh dalam jumlah yang sangat tinggi yang mengandung lebih dari 10 gram kafein adalah kemungkinan tidak aman. Dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kematian atau efek samping yang parah lainnya.
Share:

Manfaat dan Khasiat Kayu Manis


DESKRIPSI TANAMAN KAYU MANIS
          Pohon tahunan tinggi 10-15 meter, berkayu, tegak, bercabang, berwarna hijau kecoklatan. Daun tunggal, lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 4-14 cm, lebar 1-6 cm. Warna pucuk kemerahan, sedangkan daun tuanya hijau tua. Bunganya berkelamin dua  atau bunga sempurna dengan warna kuning, ukurannya kecil. Buahnya adalah buah buni, berbiji satu dan berdaging. Bentuknya bulat memanjang, buah muda berwarna hijau tua dan buah tua berwarna ungu tua. Kulita batang berbau khas dan disebut Cassia sumatra

KANDUNGAN KIMIA KAYU MANIS
          Kulit kayu manis mengandung minyak atsiri 4% dengan kandungan utama sinamaldehid 60-80% dan juga megandung tannin. Komponen lain sinamilasetat, eugenol, b-kariofilen, linalool, dan seneol, kumarin. Kandungan lain prosianidin, musilago polisakarida, asam sinamat dan asam fenolat.

FARMAKOLOGI KAYU MANIS
          Efek farmakologi antidiare tannin pada kayu manis dapat berikatan dengan protein sehingga membuat massa feses lebih keras. Dan kandungan sinamaldehid pada kayu manis dapat mengatasi sakit maag. Dan kandungan minyak atsirinya yang berfungsi merelaksasi sehingga dapat mengatasi mual, muntah

KEAMANAN KAYU MANIS
          Pada penderita ulkus lambung sebaiknya berhati-hati saat mengkonsumsi kayu manis. Mengkonsumsi kayu manis dalam jumlah besar (lebih dari setengah sendok teh serbuk kayu manis ) dapat menyebabkan iritasi dinding lambung. Dan tidak dianjurkan pada wanita hamil dan ibu menyusui. 

DOSIS KAYU MANIS
          Dosis 500 mg sehari ekstrak kayu manis; dosis tersebut setara dengan 10 gram serbuk kayu manis (20:1 ekstrak) dan mengandung minimal 1% polimer polifenol ikatan rangkap A. individu dianjurkan untuk mengonsumsi kapsul sehari 2 kali (pada waktu pagi dan malam hari) 2 kapsul (250 mg) selama 12 minggu.   
Share:

Manfaat dan Khasiat Sambiloto


DESKRIPSI TANAMAN SAMBILOTO
1. Habitus  : Herba, semusim, tinggi kurang lebih 50cm
2. Batang   : Berkayu, pangkal bulat, masih muda berbentuk segi empat, setelah tua bulat,
                       percabangan monopodia, hijau.
3. Daun     : Tunggal, bulat telur, bersilang berhadapan, pangkal dan ujung runcing, tepi
                     rata, panjang kurang lebih 5cm, lebar kurang lebih 1.5cm, pertulangan menyirip,
                      panjang tangkai kurang lebih 30mm, hijau keputih-putihan, hijau.
4. Bunga   : Majemuk bentuk tandan, diketiak daun dan diujung batang, kelopak lanset
                      berbagi 5, pangkal berlekatan, hijau, benangsari 2, bulat panjang, kepala sari
                      bulat, ungu, putik pendek, kelapa putik ungu kecoklatan, mahkota lonjong,
                      pangkal berlekatan, ujung pecah menjadi 4, bagian dalam putih bernoda ungu,
                      bagian luar berambut, merah.
5. Buah     : Kotak, bulat panjang, ujung runcing tengah beralur masih muda hijau setelah
                      tua coklat.
6. Biji         : Kecil, bulat, masih muda putih kotor setelah tua coklat.
7. Akar       : Tunggang, putih kecoklatan.

KANDUNGAN KIMIA SAMBILOTO
          Androfolida, neoandrografolid, lakton,  tanin, flavonoid

FARMAKOLOGI SAMBILOTO
          Herba sambiloto sering juga digunakan pada penderita diare, ekstrak etanolik, kloroform dan butanol-dari herba sambiloto-dapat menghambat sindrom diare pada organ terisolasi hewan coba yang diinduksi enterotoksin Escherichia coli. Senyawa diterpen lakton andrografolid dan neoandrografolid. Memperihatkan anti sekresi terhadap enterotoksin Escherichia coli penginduksi diare. Andrografolid pada dosis 1mg memiliki aktivitas setara dengan loperaid pada uji enterotoksin Escherichia coli penginduksi diare yang labil terhadap panas, dan lebih efektif dibandingkan dengan loperamid pada uji enterotoksin Escherichia coli penginduksi diare yang stabil terhadap panas

KEAMANAN SAMBILOTO
          Kandungan senyawa aktif sambiloto terbukti aman. Hasil uji toksisitas akut menunjukan LD50 sambiloto mencapai 27,5 g/kg bb. Pada pengujian toksisitas lainnya, pemberian ekstrak kering sambiloto sampai 100 mg/kg selama 60 hari tidak memberikan efek toksis pada organ reproduksi. Ekstrak sambiloto dosis 75,150 dan 225 mg/mencit per hari selama masa organogenesis memiliki aktivitas abortifum

DOSIS SAMBILOTO
          3 X 2 tablet ( 500 mg ekstrak )/ hari pc.
Share:

Manfaat dan Khasiat Daun Jambu Biji


DESKRIPSI TANAMAN DAUN JAMBU BIJI
  Pohon jambu biji memiliki tinggi mencapai 10cm, tumbuh pada ketinggian 1-1200m diatas permukaan laut. Batang bulat berkayu, kulit kayu licin, mengelupas, bercapang, warna coklat kejijauan. Daun tunggal bertangkai pendek, berhadapan, ujung tumpul, panggkal membulat, panjang hingga 14cm, lebar hingga 6cm, warna hijau kekuningan. Bunga diketiak daun, mahkota warna putih kekuningan, berkumpul 1-3 bunga, Buah bentuk bundar telur warna putih kekuningan, kulit tipis, berdaging tebal, beraroma wangi, rasa manis asam.

KANDUNGAN KIMIA DAUN JAMBU BIJI
Daun jambu biji mengandung Kuersitrin, Kuersetin, Isokuersetin, Guajavarin, minyak atsiri, tannin, sitosterol dan asam guajavolat, flavonoid, ursolic, oleanolic, karoten, vitamin B1, B2, B3, B6, dan vitamnin C serta resin, dan avicularin.

FARMAKOLOGI DAUN JAMBU BIJI
Kandungan kuersetin dalam daun menunjukan efek menurunkan kontraksi ileum melalui efek antagonis kalsium ,serta menghambat sekresi asetilkolin dalam lambung, ekstrak air daun menunjukan adanya efek antidiare dengan mengurangi efek peristaltic, khasiat anti amoba dan anti bakteri, antara lain terhadap Shigella flexnerri, salmonella thyphy, bacillus sp, clostridium sp. Secara invitro ekstrak heksana, metanolik dan air mununjukkan aktivitas spasmollitik, sedangkan ekstrak etnolik juga mempunyai aktivitas terhadap entero bakteri. Flavonoid dari daun jambu biji seperti morin, kuersetin dan glikosidanya dapat menghambat pertumbuhan mikroba patogen.  Minyak atsiri dalam daun jambu biji bersifat antibakteri, Minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan kuman dengan mengganggu proses terbentuknya membran dan/atau dinding sel. Tanin mempunyai sifat sebagai pengelat berefek spasmolitik, yang menciutkan atau mengkerutkan usus sehingga gerak peristaltik usus berkurang.

KEAMANAN DAUN JAMBU BIJI
LD50 mencit intraperitoneal ; 13,12,12 ( 8,95,95-19,23mg/10g BB) LD50 ekstrak air per oral adalah 5g /kg BB. LD50 ekstrak petroleum eter 5g/kg BB; ekstrak kloroform: 5g/kg BB; ekstrak etil asetat: 2g/kg BB; ekstrak air: 2g/kg BB.

DOSIS DAUN JAMBU BIJI
          Daun segar 15-30 gram atau 2,5-4,5 gram daun kering direbus, disaring, kemudian diminum.
          Ekstrak methanol daun jambu biji pemberian secara oral dengan dosis 50-200mg/kg BB dapat menghambat diare ( pada tikus yang di minduksi dengan minyak jarak ). Efek anti spasmodic dan antidiare ekstak daun jambu biji melalui penghambatan motilitas usus.
Ekstrak air daun jambu dosis 50-400 mg/kg BB per oral ( pada tikus dan mencit menunjukkan pengurangan motilitas usus)
Share:

Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya


DESKRIPSI TANAMAN LIDAH BUAYA
          Daun berair, panjang 30-50 cm dan lebar sekitar 10 cm, berwarna hijau terdapat bercak putih pada daun, bunga berbentuk pipa berwarna kuning terang, tersusun rapat dan memanjang, 25-35 cm.
          Simplisia merupakan ekstrak yang dikeringkan, berasal dari sel-sel persikel yang berbatasan dengan parenkim daun dan secara spontan mengikuti potongan daun, disediakan dalam bentuk kering baik dengan atau tanpa pemanasan. Gel Aloe vera berupa musilago tidak berwarna ang dihasilkan dari sel-sel parenkim daun Aloe vera (L.) Burm. F.

KANDUNGAN KIMIA LIDAH BUAYA
          Kandungan utama dalam aloe berupa senyawa turunan hidroksiantron, sebagian besar jenis aloe-emodin-antron C-glikosida. Kandungan utama dikenal sebagai barbaloin (aloin) 15-40%, yang merupakan campuran dari alonin A dan B. Kandungan lain hidroksialonin (sekitar 3%), aloeresin, asam sinamat dan turunan 1-metil-tetralin.

FARMAKOLOGI LIDAH BUAYA
          Getah/ lateks aloe mengandung glikosida antrakinon ( aloin, aloe-emodin, barbaloin). Turunan 1,8 hidroksiantrasen memiliki aktivitas laksatif. Aloin A, aloin B dan 5-hidrosialoin A serta aloinosida A dan B merupakan senyawa inaktif dan tidak diserap pada saluran pencernaan bagian atas. Bakteri usus akan memetabolisme senyawa antrakuinon dari aloe, menjadi metabolit yang mudah diserap. Nilai ED50 dari aloin A dan B pada hewan coba kurang lebih 20mg/kg. Flora usus manusia akan memetabolisme dengan mudah senyawa O-glikosisa, dan senyawa C-glikosida tertentu, terutama antranoida. Senyawa metabolit aktif utama adalah aloe-emodin-9-antron, yang bekerja secara spesifik di kolon. Waktu paruh dari aloe-emodin adalah sekitar 48 samapi 50 jam.
          Ada dua mekanisme efek laksatif dari lidah buaya:
  1. Mempengaruhi motilitas usus besar (penghambatan pompa Na+ / K+ dan kanal Cl- pada membran kolon) mengakibatkan percepatan waktu transit pada kolon.
  2. Memengaruhi proses sekresi mukosa dan klorida yang mengakibatkan peningkatan volume cairan. Defeksi terjadi sekitar 6-12 jam karena diperlukan waktu transpor antarkuinon ke kolon dan dimetabolisme menjadi senyawa aktif
          Pemberian aloe secara oral selama 7 hari, hasil metabolisme berupa aloe-emodin akan terdeteksi di plasma. Antranoida bebas diabsorpsi secara baik pada manusia, sebagian diekskresikan di urine dalam bentuk rhenin atau konjugatnya.

KEAMANAN LIDAH BUAYA
          Penggunaan aloe secara berlebih akan menimbulkan gejala berua mual, diare hebat, dan berakibat kehilangan cairan dan elektrolit. Jumlah elektrolit khusus kalium harus dimonitor pada pasie khususnya pada anak-anak dan orangtua.
          Seperti distimula laksatif lain, aloe sebaiknya tidak digunakan pada pasien yang menderita obstruksi usus, stenosis, dehidrasi hebat disertai kekurangan elektrolit, atau konstipasi kronis. Sebaiknya tidak diberikan pada pasien ang mengalami inflamasi saluran cerna seperti apendisitis, penyakit Crohn, radang usus besar, sindrom isritasi usus besar, dan tidak diberikan pada anak dibawah  usia 10 tahun.
          Penggunaan laksatif jangka panjang dapat menyebabkan efek hipokalemia yang dapat meningkatkan potensi glikosida kardiotonik (digitalis,strophantus) dan obat antiaritmia seperti quinidin.Meningkatkan induksi hipokalemia yang di sebabkan oleh diuretik thiazida, adrenokortikortikosteorid dan akar liquieritiae
          Spasme dan nyeri perut biasa terjadi  pada pemberian dosis tunggal, sedangkan  kelebihan dosis dapat  menyebabkan  perut mulas dan nyeri.
          Efek kesalahan penggunaan kronis dari stimulan laksatif antrakuinon dapat menyebabkan hepatitis. Penggunaan jangka panjang laksatif dapat menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit (hipokalenia,hipokalsemia), metabolik asidosis, malabsorpsi, penurunan berat badan, albuminuria, dan haematuria.
          Metabolit-metabolit antranoid di ekresikan pada ASI, maka sebaiknya tidak di gunakan pada masa menyusui kecuali di bawah pengawasan medis.Sebaiknya aloe tidak di gunakan secara per  oral  pada anak -  anak di bawah 10 tahun.

DOSIS LIDAH BUAYA
            Dosis laktasif untuk dewasa dan anak – anak di atas 10 tahun 0,04 – 0,11 g (curacao atau aloe barbados ) atau 0,06 – 0,17 g (cape aloe ) atau ekstrak kering , sesuai dengan 10 sampai 30 mg hidroksiantrakuinon sehari, atau 0,1 g dosis tunggal pada sore hari.
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support